Berita terhangat datang dari startup teknologi yakni JD.ID bakal tutup dan berencana akan melayani pemesanan terakhir para customernya di 15 februari mendatang. Kabar ini menyeruak setelah kantor secara resmi umumkan penutupan secara permanen di 31/03/2023.
Umumkan Pesanan Terakhir
Pengumuman penutupan permanen ini juga sudah tayang di situs resmi JD.ID yang secara terang-terangan akan menutup seluruh operasionalnya pada bulan ketiga di tahun 2023. Meskipun begitu layanan pesanan akan tetap dilakukan sampai pertengahan februari.
Baca juga: fitur Go Live Together di Youtube
Kalimat yang tertera dalam pengumuman tersebut memberi tahu dengan penyesalan yang mendalam, kami (JD.ID) akan berhenti dalam terima pesanan per februari di tanggal 15, dan semua layanan lain yang berkaitan secara total akan berhenti di 31 Maret. Kutipnya. slot20
Meminta Usher segera Selesaikan Transaksi Jual Beli
Walau mengungkapkan bahwa JD.ID bakal tutup tapi mereka akan memberikan waktu pada seluruh mitra ushernya untuk segera saja menyelesaikan penjualan dan kegiatan jual belinya sampai final di akhir bulan maret 2023.
Seperti yang diungkapkan dalam sebuah pengumumannya yakni teruntuk semua transaksi yang selesai sebelum tanggal pemberhentian layanan, maka pihaknya akan mengakomodir pesanan tersebut, dalam arti servis jual beli tetap ada. Ungkap pemberitaan kantor pusat.
Rencana Keluar dari Pasar Indonesia dan Thailand
Informasi merebak penutupan JD.ID ini sebagai imbas keputusan JD.com yang sudah berencana keluar dari pasaram Indonesia maupun Thailand di tahun 2023. Hal lain dinyatakan bahwa JD.ID juga sebelumnya sudah memberhentikan layanan logistik express pada bulan januari lalu. Kantor pusat JD.com memutuskan untuk menutup layanannya di Indonesia dan Thailand sejak awal 2023.,
Kabar terbaru menyatakan bahwa pihak JD.com digadang-gadang sedang mencari calon investor guna membeli bisnis di kedua wilayah tersebut, setelah memperhitungkan kerugian berdasarkan kedua negara ini alias Indonesia dan Thailand.
Sempat Cut Off Staf
Selaras dengan pemberhentian operasional onlinenya, gerai offline yang ada di Jakarta juga sudah mulai berkemas untuk menhabiskan stok dengan cara mengadakan clearance sale. Sebelumnya di tahun 2022, tepatnya pada bulan Desember JD.ID juga mengambil tindakan untuk cut off stafnya dengan persentase 30% dari 200 tim.
Dilansir dari pihak JD.ID adanya cut off ini karena sebagai upaya untuk adaptasi agar sebuah bisnis mampu bertahan, tidak ada cara lain selain merampingkan system perusahaan agar bisa menyesuaikan situasi dan kondisi.
Kominfo Minta Hapus Data Pelanggan
Sementara itu Kominfo meminta JD.ID harus melakukan penghapusan data pelanggan secara final. Kominfo menergaskan bahwa mereka harus memberitahu bahwa semua datanya sudah dipastikan tidak ada.
Aturannya memang begitu karena adanya data pribadi harus dikelola sesuai dengan semestinya, jika tidak perlu lagi, maka semestinya data itu dilenyapkan saja. Tidak boleh menyimpan dat pribadi, meskipun persentasenya kecil atau mengenal sekalipun. Hal itu karena ada aturan perundang-undangan yang berlaku.
Jika tetap kukuh untuk menyimpan data pribadi itu tetap tidak boleh. Sebab hal tersebut adalah tindakan yang kriminal. Hal ini sesuai dengan hokum yang ditetapkan pada pasal 43 UU PDP yang mengemukakan bahwa adanya pengendalian data pribadi untuk menghapuskan beberapa hal diantaranya yakni:
- Pertama data pribadi sudah tidak diperlukan lagi untuk pemrosesan sebuah data.
- Adanya penarikan yang dilakukan oleh subjek data pribadi
- Adanya permintaan dari subjek pemilik data pribadi
- Data pribadi diperoleh secara tidak sah.
Itulah sedikit informasi tentang JD.ID bakal tutup mulai 15 februari dan resmi tutup pada bulan maret mendatang.